Informasi

Jika berminat dengan daftar judul PTK/PTS/PTKp di blog ini silakan anda menghubingi kami......baik lewat SMS atau Telp langsung......
Kami Juga Menerima pembuatan Dupak desertai dengan PTK sampai selesai sesuai dengan data siswa dan guru di sekolah Bapak atau Ibu

Selasa, 05 November 2013

PTK Guru 006


PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LKS UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS ………..  SEKOLAH…………… TAHUN PELAJARAN ……..

 

Oleh :

………………………..
NIP. ................................................




PEMERINTAH KABUPATEN ………………
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH………………….
TAHUN………….

PENGESAHAN

Penlitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul : ” Penerapan Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media LKS upaya Peningkatan pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas ……….  Sekolah………. tahun pelajaran ………tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan pada Perpustakaan ……..  Kabupaten  ……… Propinsi ……... Pada :  
                       


Hari / Tanggal       : ……. 
Bulan                     : …….
Tahun                    : ……



Pengelola Perpustakaan
……………………..




_____________________
Penyusun





……………………
NIP. ..............................


Mengetahui

Kepala ……………..




……………………..
NIP. ………………………



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan serangkaian kegiatan penelitian Tindakan Kelas dan menuliskan laporan hasil pelaksanaannya dengan judul:Penerapan Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media LKS upaya Peningkatan pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas  ………..  …………. tahun pelajaran …………….
Adapun tujuan dilakukan penelitian tindakan kelas  ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam penetapan angka kredit dalam jabatan fungsional bagi guru.  
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penulisan penelitian tindakan kelas ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak.Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulus tulusnya dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada :
1.      Kepala ..........
2.      Rekan rekan Guru ......................   
3.      Siswa Kelas ......................
Penulis menyadari, apa yang disajikan dalam laporan PTK  ini tentunya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat dihargai. Demi perbaikan tugas tugas di masa yang akan datang.
Demikian semoga penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi pembaca.  Amiin.


…………… , …………………

 Peneliti




……………………
 NIP. .....................




DAFTAR ISI

1.      Halaman Judul
2.      Halaman Pengesahan
3.      Kata Pengantar
4.      Daftar Isi
5.      Daftar Tabel
6.      Abstrak
7.      BAB I       : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian
D.    Manfaat Penelitian
8.      BAB II      : KAJIAN PUSTAKA
A.    Diskusi Kelas
B.     Peran Media Dalam Pembelajaran
C.     Tinjauan Tentang Lembar Kerja Siswa ( LKS
D.    Pembelajaran IPA di SD
E.     Hipotesis Tindakan
9.      BAB III    : METODE  PENELITIAN
A.    Subyek Penelitian
B.     Setting Penelitian
C.     Rancangan Penelitian
D.    Variabel Penelitian
E.     Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
F.      Indikator Keberhasilan
G.    Teknik Analisis Data
H.    Jadwal Pelaksanaan Penelitian
10.  BAB IV    : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Paparan Data dan Temuan Penelitian
B.     Analisis Hasil Penelitian
C.     Pembahasan Hasil Penelitian
11.  BAB V      : PENUTUP
A.    Simpulan
B.     Saran – Saran
12.  DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL


1
TABEL 3.1  :
Jumlah dan nama siswa kelas……...................................

2
TABEL 3.2  :
Jadwal Pelaksanaan Penelitian.........................................

3
TABEL 4.1  :
Tabel Distribusi Nilai tes Pembelajaran IPA dengan menerapkan Pembelajaran melalui Diskusi Kelas dengan menggunakan LKS   Pada  Siklus I...................................

4
TABEL 4.2  :
Tabel Distribusi Nilai tes Pembelajaran IPA dengan menerapkan Pembelajaran melalui Diskusi Kelas dengan menggunakan LKS   Pada  Siklus II…………………….

5
TABEL 4.3  :
Tabel Distribusi Nilai tes Pembelajaran IPA dengan menerapkan Pembelajaran melalui Diskusi Kelas dengan menggunakan LKS   Pada  Siklus III…………………….

6
TABEL 4.4 :
Analisis Hasil Tes Tentang Pembelajaran IPA menerapkan Diskusi Kelas dengan Menggunakan LKS……………………………………………………..


DAFTAR  LAMPIRAN

1
LAMPIRAN :  1
Surat Ijin Penelitian.......................................................
51
2
LAMPIRAN :  2
Surat Keterangan Penelitian..........................................
52
3
LAMPIRAN :  3
Daftar hadir Siswa dalam Kegiatan Penelitian………….
53
4
LAMPIRAN :  4
Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Diskusi Kelas dengan LKS............................................
55
5
LAMPIRAN :  5
Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Diskusi Kelas dengan LKS...........................................
57
6
LAMPIRAN :  6
Foto - Foto Kegiatan Selama Penelitian........................
59


ABSTRAK

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LKS UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS ……………………………. TAHUN PELAJARAN …………….

Oleh :
………………………..



Guru sebagai tulang punggung mutu pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengemban misi mencerdaskan anak bangsa. Peningkatan mutu pendidikan di ……… terus ditingkatkan dari waktu ke waktu melalui penyempurnaan kurikulum, peningkatan mutu guru, pengadaan sarana dan prasarana.
Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang  sering dianggap sulit oleh siswa. Hal ini kemungkinan siswa hanya melibatkan pikiran (ranah kognitif) saja dalam proses belajar, tidak melibatkan aspek yang lain, seperti olah hati dan olah rasa, apalagi dengan mengkaitkan pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu hendaknya pembelajaran IPA sebaiknya diselenggarakan sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami konsep materi yang diberikan tidak hanya sebagai produk tetapi juga dalam proses penemuan konsep.Salah satu di antaranya adalah dengan menggunakan metode diskusi dengan LKS.
Tujuan diadakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan pembelajaran metode diskusi dengan LKS dalam membantu meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA di …………..
Dalam penelitian tindakan ini dilakukan dalam 3 siklus. Dari hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan mencapai standar ideal. Dari 62,31 % pada Siklus l, dapat meningkat pada siklus 2 menjadi 71,53 % dan siklus 3 mencapai 80,58  %, dan  secara klasikal telah mencapai ketuntasan.
Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dengan LKS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas …….. dengan ketuntasan mencapai 100 %,, tanggapan siswa adalah sangat positif pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dengan LKS diterapkan pada siswa di ………..


Kata Kunci : Metode Diskusi, Lembar Kerja Siswa  ( LKS),  Pembelajaran IPA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang  Masalah
Guru sebagai tulang punggung mutu pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengemban misi mencerdaskan anak bangsa. Peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar terus ditingkatkan dari waktu ke waktu melalui penyempurnaan kurikulum, peningkatan mutu guru, pengadaan sarana dan prasarana. Tantangan terhadap peningkatan mutu, relevansi dan efektivitas pendidikan sebagai tuntutan nasional sejalan dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat, berimplikasi secara nyata dalam program pendidikan dan kurikulum sekolah. Tujuan dari program kurikulum dapat tercapai dengan baik jika programnya didesain secara jelas dan aplikatif. Dalam hal inilah  para guru dituntut untuk memiliki kemampuan merancang pembelajaran sekaligus menentukan strategi instruksional yang harus ditempuh oleh para guru agar pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Dalam menghadapi era globalisasi yang semakin meluas peningkatan mutu pendidikan terus-menerus dilakukan. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan kurikulum pada sekolah tingkat dasar, tingkat lanjutan maupun tingkat menengah.  Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan diberlakukannya KTSP dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Di mana penyusunan KTSP ini berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/ 2003 dan PP 19/ 2005 yang harus dijadikan dasar atau landasan pendidikan diseluruh Indonesia melalui olah hati, olah pikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global (Mulyasa, 2007)
Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang  sering dianggap sulit oleh siswa. Hal ini kemungkinan siswa hanya melibatkan pikiran (ranah kognitif) saja dalam proses belajar, tidak melibatkan aspek yang lain, seperti olah hati dan olah rasa, apalagi dengan mengkaitkan pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu hendaknya pembelajaran IPA sebaiknya diselenggarakan sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami konsep materi yang diberikan tidak hanya sebagai produk tetapi juga dalam proses penemuan konsep.
Materi sudut merupakan bagian dari materi pokok mata pelajaran IPA dengan standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa yaitu: Menggunakan pengukuran sudut, panjang dan berat, menentukan sifat dan unsur bangun ruang, kesimetrisan serta menggunakannya dalam pemechan masalah. Kegiatan pembelajaran berupa aktivitas yang melibatkan siswa untuk: menggambar berbagai macam sudut; menentukan besar sudut dari benda sekitar dengan satua tidak baku; menggambar berbagai macam bentuk sudut; menentukan besar sudut dari benda sekitar dengan satuan derajat (KTSP, 2008). Materi ini menuntut banyak aktivitas siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan sehari-hari pada saat mengajar, belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar. Ketidakaktifan siswa tersebut disebaban oleh metode yang selama ini digunakan oleh guru. Metode yang digunakan oleh guru selama ini dalam melaksanakan pembelajaran adalah metode ceramah, dengan pelaksanaan pembelajaran berpusat pada guru. Sehingga interaksi yang terlihat hanya satu arah dan guru sangat mendominasi pembelajaran. Hal ini mengakibatkan sikap siswa yang cenderung pasif, terbiasa menghafal materi dan tidak terbiasa untuk bertanya. Dengan demikian siswa sukar untuk berpikir nalar dan komprehensif, yang berarti siswa tidak terbiasa berpikir dengan menggabungkan pengetahuan yang mereka miliki untuk memecahkan masalah.
Proses pembelajaran di sekolah dewasa ini lebih dituntut kepada student centered, dimana siswa memegang peranan sentral dalam mengembangkan dan memperbaiki konsepsinya, sedangkan tugas guru dalam proses ini menjadi fasilitator, merangsang pemikiran, menciptakan permasalahan, membiarkan siswa mengungkapkan gagasan dan konsepnya. Serta kritis menguji konsep siswa. Yang terpenting untuk guru adalah mendengarkan dan menghargai gagasan pemikiran siswa apapun adanya, apakah pemikiran itu benar atau salah. Selain itu guru juga harus menguasai bahan secara luas dan mendalam sehingga dapat lebih fleksibel menerima gagasan siswa yang berbeda.

Menurut Teori Jean Piaget menyatakan bahwa kemampuan intelektual anak berkembang secara bertingkat atau bertahap yaitu (a) sensori motor (0-2 tahun), (b)  praoperasional (2-7 tahun), (c) operasional kongkret (7-11 tahun), dan (d) operasional (11 tahun ke atas). Teori ini merekomendasikan perlunya mengamati tingkatan perkembangan intelektual sebelum suatu bahan pelajaran diberikan. Terutama untuk menyesuaikan “keabstrakan” bahan dan kemampuan berfikir siswa pada saat itu.  Teori Piaget juga menyatakan bahwa makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi sekitar atau lingkungan. Keadaan ini memberi petunjuk bahwa orang selalu belajar untuk mencari tahu dan memperoleh pengetahuan, dan setiap orang berusaha membangun sendiri pengetahuan yang diperolehnya. Pendapat Piaget ini melandasi aliran konstruktivisme dalam pelaksanaan pembelajaran IPA (Nur, 2000).
 Siswa kelas ....... Sekolah Dasar (usia antara 9-11 tahun) masih berada dalam taraf berfikir operasional kongkret, oleh karena itu hendaknya pembelajaran materi sudut disajikan secara kongkrit Siswa kelas ....... .................. juga demikian, masih berada dalam tingkat berfikir operasional kongkret, dan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal materi sudut. Untuk itu perlu dilakukan upaya penyelenggaraan pembelajaran dengan mengemas materi-materi yang bersifat abstrak menjadi kongkrit. Untuk menjadikan materi yang bersifat abstrak menjadi kongkrit diperlukan media yang dapat menjembatani kebutuhan tersebut. Media yang dapat digunakan antara lain adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menyajikan fakta-fakta yang berhubungan dengan materi sudut, selain media-media yang lain.
Fasilitas yang ada di .................. masih terbatas termasuk untuk mata pelajaran IPA. Biasanya guru banyak memanfaatkan media yang tersedia di sekitar sekolah atau yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Namun siswa masih pasif bila tugas-tugas yang diberikan guru disampaikan secara lisan, dan kadang-kadang ada siswa yang tidak mengerjakan tugas tersebut. Hal ini menyebabkan pembelajaran kurang efektif dan hasil belajar siswa sangat rendah. Berdasrkan hasil pre tes 70% siswa belum tuntas.
Dari hasil observasi awal nilai rata-rata siswa sebesar  50, 0 dengan aktivitas belajar yang rendah. Hal ini ditunjukkan pada saat pembelajaran di kelas hanya 3 siswa yang aktif merespon pertanyaan guru secara spontan. Dengan kondisi seperti ini perlu dicarikan alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa. Salah satu media tersebut bisa dalam bentuk Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang disiapkan  dan dikemas dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa dipelajari secara nyata oleh siswa. Di samping itu penyelenggaraan pembelajaran diperlukan media untuk bisa membuat konsep IPA yang abstrak menjadi kongkret dan meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang timbul adalah bagaimana menyelenggarakan pembelajaran IPA agar dapat meningkatkan aktivitas siswa, sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Dengan demikian perlu dilakukan tindakan berupa perbaikan pembelajaran IPA. Penyelesaian masalah yang diupayakan adalah dengan menggunakan media LKS. Rencana perbaikan pembelajaran ini  dikemas sebagai suatu  penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul  : Penerapan Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media LKS upaya Peningkatan pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas .......  ..................Tahun Pelajaran .................. ”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana Penerapan Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media LKS upaya Peningkatan pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas .......  ..................Tahun Pelajaran ..................?
2.      Bagaimana efektivitas Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media LKS dalam meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas .......  .................. Tahun Pelajaran ..................?

 

C.    Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini tujuan perbaikan pembelajaran  adalah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yaitu :
1.      Penerapan Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media LKS upaya Peningkatan pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas .......  ..................Tahun Pelajaran ...................
2.      Efektivitas Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media LKS dalam meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas .......  ..................Tahun Pelajaran ...................

D.    Manfaat Penelitian.
Melalui perbaikan pembelajaran yang dilakukan ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Dapat memperbaiki pembelajaran dengan memberikan konsep secara konkret, sehingga memudahkan siswa belajar IPA.
2. Dapat memperbaiki aktivitas siswa, sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan diskusi kelompok dengan mengerjakan LKS
  1. Tersedianya LKS yang dapat digunakan untuk mengikatkan aktivitas belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar