PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
(PTK)
PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LKS UPAYA PENINGKATAN
PEMAHAMAN SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS ……….. SEKOLAH…………… TAHUN PELAJARAN ……..
Oleh :
………………………..
NIP. ................................................
PEMERINTAH KABUPATEN ………………
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH………………….
TAHUN………….
PENGESAHAN
Penlitian
Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul : ” Penerapan Metode diskusi kelompok dengan
Menggunakan media LKS upaya Peningkatan pemahaman siswa pada pelajaran
IPA kelas ………. Sekolah………. tahun
pelajaran ………” tidak
dipublikasikan, tetapi didokumentasikan pada Perpustakaan …….. Kabupaten ……… Propinsi ……... Pada :
Hari /
Tanggal : …….
Bulan : …….
Tahun : ……
Pengelola Perpustakaan
……………………..
_____________________
|
Penyusun
……………………
NIP. ..............................
|
Mengetahui
Kepala ……………..
……………………..
NIP. ………………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan serangkaian kegiatan penelitian Tindakan Kelas dan menuliskan laporan hasil pelaksanaannya
dengan judul: “Penerapan
Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media LKS upaya
Peningkatan pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas ……….. …………. tahun pelajaran …………….”
Adapun tujuan dilakukan penelitian
tindakan kelas ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
dalam penetapan angka kredit dalam jabatan fungsional bagi guru.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian
penulisan penelitian tindakan kelas ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak.Untuk itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulus tulusnya dan
penghargaan yang setinggi tingginya kepada :
1. Kepala ..........
2. Rekan rekan Guru ......................
3. Siswa Kelas ......................
Penulis
menyadari, apa yang disajikan dalam laporan PTK
ini tentunya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat konstruktif sangat dihargai. Demi
perbaikan tugas tugas di masa yang akan datang.
Demikian
semoga penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi pembaca. Amiin.
…………… , …………………
Peneliti
……………………
NIP. .....................
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel
6. Abstrak
7.
BAB I :
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penelitian
D.
Manfaat Penelitian
8.
BAB II :
KAJIAN PUSTAKA
A.
Diskusi Kelas
B.
Peran Media Dalam Pembelajaran
C.
Tinjauan Tentang Lembar Kerja Siswa ( LKS
D.
Pembelajaran IPA
di SD
E.
Hipotesis Tindakan
9.
BAB III :
METODE PENELITIAN
A.
Subyek Penelitian
B.
Setting Penelitian
C.
Rancangan Penelitian
D.
Variabel Penelitian
E.
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
F.
Indikator Keberhasilan
G.
Teknik Analisis Data
H.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
10. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Paparan Data dan Temuan Penelitian
B.
Analisis Hasil Penelitian
C.
Pembahasan Hasil Penelitian
11. BAB V : PENUTUP
A.
Simpulan
B.
Saran – Saran
12. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
|
TABEL 3.1 :
|
Jumlah dan nama siswa kelas……...................................
|
|
2
|
TABEL 3.2 :
|
Jadwal Pelaksanaan Penelitian.........................................
|
|
3
|
TABEL 4.1 :
|
Tabel
Distribusi Nilai tes Pembelajaran IPA dengan menerapkan Pembelajaran melalui
Diskusi Kelas dengan menggunakan LKS
Pada Siklus I...................................
|
|
4
|
TABEL 4.2 :
|
Tabel
Distribusi Nilai tes Pembelajaran IPA dengan menerapkan Pembelajaran melalui
Diskusi Kelas dengan menggunakan LKS
Pada Siklus II…………………….
|
|
5
|
TABEL 4.3 :
|
Tabel
Distribusi Nilai tes Pembelajaran IPA dengan menerapkan Pembelajaran melalui
Diskusi Kelas dengan menggunakan LKS
Pada Siklus III…………………….
|
|
6
|
TABEL 4.4 :
|
Analisis Hasil Tes Tentang
Pembelajaran IPA menerapkan Diskusi Kelas dengan Menggunakan
LKS……………………………………………………..
|
|
DAFTAR
LAMPIRAN
1
|
LAMPIRAN : 1
|
Surat
Ijin Penelitian.......................................................
|
51
|
2
|
LAMPIRAN : 2
|
Surat Keterangan
Penelitian..........................................
|
52
|
3
|
LAMPIRAN : 3
|
Daftar hadir
Siswa dalam Kegiatan Penelitian………….
|
53
|
4
|
LAMPIRAN : 4
|
Lembar
Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Diskusi Kelas dengan
LKS............................................
|
55
|
5
|
LAMPIRAN : 5
|
Lembar
Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Diskusi Kelas dengan
LKS...........................................
|
57
|
6
|
LAMPIRAN : 6
|
Foto - Foto Kegiatan Selama
Penelitian........................
|
59
|
ABSTRAK
PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
LKS UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA PELAJARAN IPA
KELAS ……………………………. TAHUN PELAJARAN …………….
Oleh
:
………………………..
Guru sebagai tulang punggung mutu pendidikan mempunyai
tanggung jawab yang besar dalam mengemban misi mencerdaskan anak bangsa.
Peningkatan mutu pendidikan di ……… terus ditingkatkan
dari waktu ke waktu melalui penyempurnaan kurikulum, peningkatan mutu guru, pengadaan
sarana dan prasarana.
Pelajaran IPA merupakan pelajaran yang sering dianggap sulit oleh siswa. Hal ini
kemungkinan siswa hanya melibatkan pikiran (ranah kognitif) saja dalam proses
belajar, tidak melibatkan aspek yang lain, seperti olah hati dan olah rasa,
apalagi dengan mengkaitkan pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu
hendaknya pembelajaran IPA sebaiknya diselenggarakan sedemikian rupa sehingga
siswa dapat memahami konsep materi yang diberikan tidak hanya sebagai produk
tetapi juga dalam proses penemuan konsep.Salah satu di antaranya adalah dengan
menggunakan metode diskusi dengan LKS.
Tujuan diadakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini adalah
untuk mengetahui sejauh mana penerapan pembelajaran metode diskusi dengan LKS dalam membantu meningkatkan pemahaman siswa pada mata
pelajaran IPA di …………..
Dalam penelitian tindakan ini dilakukan dalam 3 siklus. Dari
hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa dengan mencapai standar ideal. Dari 62,31 % pada Siklus l, dapat
meningkat pada siklus 2 menjadi 71,53 % dan siklus 3 mencapai 80,58 %, dan secara klasikal telah mencapai ketuntasan.
Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa penerapan
pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dengan LKS dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas …….. dengan ketuntasan mencapai 100 %,, tanggapan
siswa adalah sangat positif pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi
dengan LKS diterapkan pada siswa di ………..
Kata Kunci :
Metode Diskusi, Lembar Kerja
Siswa ( LKS), Pembelajaran
IPA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Guru
sebagai tulang punggung mutu pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar
dalam mengemban misi mencerdaskan anak bangsa. Peningkatan mutu pendidikan di
Sekolah Dasar terus ditingkatkan dari waktu ke waktu melalui penyempurnaan
kurikulum, peningkatan mutu guru, pengadaan sarana dan prasarana. Tantangan terhadap
peningkatan mutu, relevansi dan efektivitas pendidikan sebagai tuntutan
nasional sejalan dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat, berimplikasi secara
nyata dalam program pendidikan dan kurikulum sekolah. Tujuan dari program
kurikulum dapat tercapai dengan baik jika programnya didesain secara jelas dan
aplikatif. Dalam hal inilah para guru
dituntut untuk memiliki kemampuan merancang pembelajaran sekaligus menentukan
strategi instruksional yang harus ditempuh oleh para guru agar pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa.
Dalam
menghadapi era globalisasi yang semakin meluas peningkatan mutu pendidikan
terus-menerus dilakukan. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan kurikulum
pada sekolah tingkat dasar, tingkat lanjutan maupun tingkat menengah. Salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah adalah dengan diberlakukannya KTSP dengan mengacu pada Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Di mana penyusunan KTSP ini berpedoman pada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) dan ketentuan lain yang
menyangkut kurikulum dalam UU 20/ 2003 dan PP 19/ 2005 yang harus dijadikan
dasar atau landasan pendidikan diseluruh Indonesia melalui olah hati, olah
pikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi
tantangan global (Mulyasa, 2007)
Pelajaran IPA merupakan
pelajaran yang sering dianggap sulit
oleh siswa. Hal ini kemungkinan siswa hanya melibatkan pikiran (ranah kognitif)
saja dalam proses belajar, tidak melibatkan aspek yang lain, seperti olah hati
dan olah rasa, apalagi dengan mengkaitkan pada kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu hendaknya pembelajaran IPA sebaiknya diselenggarakan sedemikian rupa
sehingga siswa dapat memahami konsep materi yang diberikan tidak hanya sebagai
produk tetapi juga dalam proses penemuan konsep.
Materi sudut merupakan bagian dari materi pokok mata pelajaran IPA dengan
standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa yaitu: Menggunakan pengukuran
sudut, panjang dan berat, menentukan sifat dan unsur bangun ruang, kesimetrisan
serta menggunakannya dalam pemechan masalah. Kegiatan pembelajaran berupa
aktivitas yang melibatkan siswa untuk: menggambar berbagai macam sudut;
menentukan besar sudut dari benda sekitar dengan satua tidak baku; menggambar
berbagai macam bentuk sudut; menentukan besar sudut dari benda sekitar dengan
satuan derajat (KTSP, 2008). Materi ini menuntut banyak aktivitas siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan sehari-hari
pada saat mengajar, belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar. Ketidakaktifan siswa tersebut disebaban oleh
metode yang selama ini digunakan oleh guru. Metode
yang digunakan oleh guru selama ini dalam melaksanakan pembelajaran adalah
metode ceramah, dengan pelaksanaan
pembelajaran berpusat pada guru. Sehingga interaksi yang terlihat hanya satu arah dan guru sangat mendominasi
pembelajaran. Hal ini mengakibatkan sikap siswa yang
cenderung pasif, terbiasa menghafal materi dan tidak terbiasa untuk
bertanya. Dengan demikian siswa sukar untuk berpikir nalar dan komprehensif,
yang berarti siswa tidak terbiasa berpikir dengan menggabungkan pengetahuan
yang mereka miliki untuk memecahkan masalah.
Proses pembelajaran di sekolah dewasa ini
lebih dituntut kepada student centered, dimana siswa memegang peranan
sentral dalam mengembangkan dan memperbaiki konsepsinya, sedangkan tugas guru
dalam proses ini menjadi fasilitator, merangsang pemikiran, menciptakan
permasalahan, membiarkan siswa mengungkapkan gagasan dan konsepnya. Serta
kritis menguji konsep siswa. Yang terpenting untuk guru adalah mendengarkan dan
menghargai gagasan pemikiran siswa apapun adanya, apakah pemikiran itu benar
atau salah. Selain itu guru juga harus menguasai bahan secara luas dan mendalam
sehingga dapat lebih fleksibel menerima gagasan siswa yang berbeda.
Menurut
Teori Jean Piaget menyatakan bahwa kemampuan intelektual anak berkembang secara
bertingkat atau bertahap yaitu (a) sensori motor (0-2 tahun), (b) praoperasional (2-7 tahun), (c) operasional
kongkret (7-11 tahun), dan (d) operasional (11 tahun ke atas). Teori ini
merekomendasikan perlunya mengamati tingkatan perkembangan intelektual sebelum
suatu bahan pelajaran diberikan. Terutama untuk menyesuaikan “keabstrakan”
bahan dan kemampuan berfikir siswa pada saat itu. Teori Piaget juga menyatakan bahwa makhluk
hidup mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi sekitar atau
lingkungan. Keadaan ini memberi petunjuk bahwa orang selalu belajar untuk
mencari tahu dan memperoleh pengetahuan, dan setiap orang berusaha membangun
sendiri pengetahuan yang diperolehnya. Pendapat Piaget ini melandasi aliran
konstruktivisme dalam pelaksanaan pembelajaran IPA (Nur, 2000).
Siswa kelas ....... Sekolah Dasar (usia
antara 9-11 tahun) masih berada dalam taraf berfikir operasional kongkret, oleh
karena itu hendaknya pembelajaran materi sudut disajikan secara kongkrit Siswa kelas
....... .................. juga demikian, masih berada dalam tingkat berfikir
operasional kongkret, dan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal
materi sudut. Untuk itu perlu dilakukan upaya penyelenggaraan pembelajaran
dengan mengemas materi-materi yang bersifat abstrak menjadi kongkrit. Untuk
menjadikan materi yang bersifat abstrak menjadi kongkrit diperlukan media yang
dapat menjembatani kebutuhan tersebut. Media yang dapat digunakan antara lain
adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat
menyajikan fakta-fakta yang berhubungan dengan materi sudut, selain media-media
yang lain.
Fasilitas yang ada di .................. masih terbatas termasuk untuk mata
pelajaran IPA. Biasanya guru banyak memanfaatkan media yang tersedia di sekitar
sekolah atau yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Namun siswa masih
pasif bila tugas-tugas yang diberikan guru disampaikan secara lisan, dan
kadang-kadang ada siswa yang tidak mengerjakan tugas tersebut. Hal ini menyebabkan
pembelajaran kurang efektif dan hasil belajar siswa sangat rendah. Berdasrkan
hasil pre tes 70% siswa belum tuntas.
Dari hasil observasi awal nilai rata-rata siswa sebesar 50, 0 dengan aktivitas belajar yang rendah.
Hal ini ditunjukkan pada saat pembelajaran di kelas hanya 3 siswa yang aktif
merespon pertanyaan guru secara spontan. Dengan kondisi seperti ini perlu
dicarikan alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa.
Salah satu media tersebut bisa dalam bentuk Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang
disiapkan dan dikemas dengan aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa dipelajari secara nyata oleh siswa.
Di samping itu penyelenggaraan pembelajaran diperlukan media untuk bisa membuat
konsep IPA yang abstrak menjadi kongkret dan meningkatkan aktivitas belajar
siswa.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang timbul
adalah bagaimana menyelenggarakan pembelajaran IPA agar dapat meningkatkan
aktivitas siswa, sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Dengan
demikian perlu dilakukan tindakan berupa perbaikan pembelajaran IPA.
Penyelesaian masalah yang diupayakan adalah dengan menggunakan media LKS.
Rencana perbaikan pembelajaran ini
dikemas sebagai suatu penelitian
tindakan kelas (PTK) dengan judul : ” Penerapan Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media LKS upaya Peningkatan pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas ....... ..................Tahun Pelajaran ..................
”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Penerapan Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media
LKS upaya Peningkatan
pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas ....... ..................Tahun
Pelajaran ..................?
2. Bagaimana efektivitas Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media
LKS dalam meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas ....... .................. Tahun Pelajaran ..................?
C.
Tujuan Penelitian
Dalam
penelitian ini tujuan perbaikan pembelajaran
adalah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yaitu :
1. Penerapan
Metode diskusi kelompok dengan
Menggunakan media LKS upaya Peningkatan
pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas ....... ..................Tahun
Pelajaran ...................
2. Efektivitas Metode diskusi kelompok dengan Menggunakan media LKS dalam
meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran IPA kelas ....... ..................Tahun Pelajaran ...................
D.
Manfaat Penelitian.
Melalui
perbaikan pembelajaran yang dilakukan ini diharapkan akan memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Dapat
memperbaiki pembelajaran dengan memberikan konsep secara konkret, sehingga
memudahkan siswa belajar IPA.
2. Dapat
memperbaiki aktivitas siswa, sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan diskusi
kelompok dengan mengerjakan LKS
- Tersedianya LKS yang dapat digunakan untuk mengikatkan aktivitas belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar